Sunday, July 30, 2006

Semarang menangis..

(beberapa saat setelah wasit meniup panjang..)
Akhirnya PSISku tercinta harus mengakui kekalahan dari Persik Kediri. Gol tunggal Christian Gonzales di menit 107 memastikan Persik menjadi Juara Liga Djarum 2006. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan Solo itu harus melalui perpanjangan waktu setelah 90 menit kedua tim berbagi skor 0-0. Kedua tim saling bertukar serangan dengan tempo permainan yg cepat. Kesalahan barisan belakang tim Mahesa Jenar harus dibayar mahal. Berawal dari tusukan Eby Sukore dari rusuk kiri pertahanan PSIS, Christian Gonzales berhasil meneruskan umpan silang dengan sundulan sehingga berbuah gol. I Komang Putra pun harus memungut bola dari gawangnya. Sebenernya PSIS mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan setelah Christian Gonzales dikeluarkan wasit. Akan tetapi, hingga menit akhir pertandingan anak-anak Semarang tidak bisa memaksimalkan jumlah pemain. Salut buat perjuangan De Porras dkk. Tahun depan semoga PSIS Semarang dapat menjadi juara, amin! Hidup PSIS!! Hidup Semarang!!

Wednesday, July 26, 2006

Bukti Kuasa Illahi

Dalam perjalanan pulang ke Bandung, kami memutuskan untuk menyusuri jalur pantai selatan Jabar. Sungguh sebuah pemandangan yg mengiris hati, di mana masih banyak reruntuhan bangunan yg masih porak poranda. Kebetulan salah satu temen ada yg mengabadikan momen ini. Ya Allah, kami mohon kekuatan menghadapi cobaan dariMu..
(klik gambar untuk memperbesar)

Secuil Kisah dari Pangandaran

Perjalanan itu kuawali hari Rabu siang (19 Juli 2006) pukul 13.30 WIB. Tim kami terdiri atas 5 orang (aku, Nono, Favian, Safrie, & Jimmie) plus satu sopir (Pa' Udin) menggunakan mobil pick-up STT Telkom. Selepas keluar lingkungan kampus, lokasi pertama yg kami tuju adalah tempat untuk membeli keperluan logistik dapur umum. Kebetulan kami udah membawa 1 set peralatan dapur umum, jadi tinggal membeli bahan untuk dimasak. Lokasi yg akhirnya dipilih adalah pasar induk Gedebage. Setelah membeli logistik (beras, sayur, bumbu, dll), kami segera bergegas meninggalkan Bandung karena saat itu waktu sudah semakin sore.
Kami tiba di Pangandaran sekitar pukul 22.00, situasi saat itu masih rame karena siang harinya ada isu terjadi tsunami lagi. Masyarakat masih terlihat waspada dengan berjaga-jaga di sekitar tempat pengungsian masing-masing. Kami langsung menuju ke Posko PMI Jabar karena kami akan bergabung atas nama tim relawan PMI Jabar. Setelah disambut petugas PMI, kami segera dibriefing mengenai kondisi terakhir di Pangandaran. Sempat terjadi beberapa masalah mengenai personil yg dirasa masih kurang karena satu tim dapur umum idealnya berjumlah minimal 10 orang. Selain itu, ketersediaan logistik juga mengkhawatirkan mengingat kami hanya membawa bahan untuk satu kali masak. Akhirnya diputuskan, tim kami mendapat bantuan personil dari PMI Cabang Garut sebanyak 6 orang. Untuk kebutuhan logistik, akan diusahakan bantuan dari Satkorlak dan pemerintah setempat. Menurut rencana kami akan diberangkatkan ke lokasi dapur umum esok harinya. Untuk memulihkan kondisi setelah menempuh perjalanan, kami pun beristirahat di tenda samping kantor Perhutani.
Keesokan harinya, kami langsung menuju ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Ternyata lokasinya berada di perbukitan yg cukup terpencil. Tempat pengungsian itu berupa sekolah yg sebagian besar ruang kelasnya dipake masyarakat untuk mengungsi. Saat kami pertama kali sampai di sekolah itu (SD Sukahurip 1), kami langsung disambut oleh pengungsi. Sebenernya udah ada pihak yg memberikan bantuan, tapi itu bersifat sporadis (tidak tepat sasaran & kurang efektif). Dengan kedatangan kami, tampaknya pengungsi (sekitar 300 orang) merasa tenang karena setidaknya kebutuhan makan mereka sehari-hari sudah tercukupi.
Pada awalnya kami memperkirakan jumlah orang yg menjadi tanggungan posko yg kami dirikan adalah sejumlah yg berada di SD itu, namun ternyata penduduk sekitar SD juga memohon bantuan. Alhasil total seluruh pengungsi baik yg berada di SD maupun di lingkungan sekitar berjumlah sekitar 600 orang. Jumlah yg membengkak dua kali lipat sebenernya tidak terlalu masalah karena prediksi awal pengungsi (berdasarkan data PMI Jabar sebelumnya) adalah sebanyak 1200 orang. Alhamdulillah selama sekitar 4 hari kami bisa membantu menyediakan kebutuhan makan sehari-hari para pengungsi. Kebutuhan logistik bisa diperoleh atas bantuan dari Satkorlak.
Ternyata timbul masalah baru, dimana kebutuhan pengungsi tidak hanya makan saja. Pengungsi juga membutuhkan selimut, obat, makanan bayi, dll. Sedangkan bantuan ke posko kami hanya terfokus pada makanan pokok (beras, mie instan, dll). Kami hanya bisa membantu mencarikan bantuan melalui posko PMI, Satkorlak, bahkan PT. Telkom yg tertarik memberikan bantuan setelah mengetahui peran serta mahasiswa STT Telkom. Alhamdulillah akhirnya banyak pihak yg mulai peduli untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan lain pengungsi, tidak hanya kebutuhan pokok saja.
Pada hari Sabtu, kami mendengar kabar bahwa aktivitas belajar mengajar di SD itu akan kembali aktif mulai hari Senin. Dengan demikian, SD sudah harus dikosongkan sejak Minggu. Setelah sempat berdiskusi dengan pengungsi, diperoleh kesepakatan bahwa hari Minggu para pengungsi akan kembali ke rumah masing-masing mengingat situasi di Pangandaran juga mulai kondusif. Akhirnya masa bhakti posko kami di SD itu memang berakhir pada hari Minggu. Kami pun kembali ke posko PMI untuk memastikan bagaimana keberadaan kami di sana selanjutnya. Ternyata masa tugas kami di Pangandaran berakhir hari itu juga, kami pun diperbolehkan untuk pulang ke daerah masing-masing.
Itulah kisah yg dapat aku berikan, semoga dapat memberi gambaran mengenai situasi & kondisi yg kualami saat itu. Satu hal yg kurasakan sampe sekarang adalah "betapa nikmatnya dapat membantu sesama". Sekian..

Wednesday, July 19, 2006

Ke Pangandaran

(15 menit sebelum berangkat..)
Allah kembali menunjukkan kekuasaanNya. Bumi Indonesia kembali digoncang gempa disertai tsunami yg melanda pantai selatan Pulau Jawa. Allahu Akbar!! Dalam seketika banyak nyawa melayang, histeria & jerit tangis berkumandang dimana-mana. Banyak rumah porak-poranda, tak terkecuali hotel yg ada di sekitar pantai. Sungguh hatiku terketuk melihat penderitaan mereka, sama seperti saat gempa di Jogja. Dulu aku belum diberikan kesempatan untuk membantu di Jogja, sekarang aku bertekad untuk jadi relawan karena ternyata ada kesempatan untuk itu. Saudaraku, aku mohon doa kalian semua. Allahu akbar!!

Sunday, July 16, 2006

Ekspedisi Bandung Selatan

Hari ini kumulai dgn awal yg buruk setelah malam sebelumnya maen badminton sampe larut. Karena kecapekan, rencana awal di pagi hari berantakan semua. Namun hal itu sirna setelah sarapan, karena beberapa temen yg mo pinjem motor ngajakin aku ikut serta. Bak gayung bersambut, tawaran itu langsung aku setujui. Maka berangkatlah aku bersama empat orang temenku lainnya.
Tujuan awal perjalanan pagi ini adalah survei tempat untuk outbond SHAKTI (ospek jurusan gitu deh..) di Gunung Puntang. Setelah sampe di tujuan, kami menuju ke petugas untuk mengubah jadwal pemesanan karena acara SHAKTI dimajukan seminggu. Lalu kami langsung naek ke blok yg sudah dipesan, wah jadi inget setahun yg lalu dimana SHAKTI sebelumnya juga diadakan di situ. Memang Gunung Puntang adalah tempat yg udah ga asing lagi buat kami karena tempat ini menjadi salah satu favorit tujuan untuk kegiatan outbond.
Setelah sempet keliling beberapa saat, maka kami memutuskan untuk solat dzuhur dengan beralaskan bumi (ditutup jas hujan dikit sih..) dan beratapkan langit. Sungguh pengalaman langka yg sangat kuidamkan sebelumnya, keagungan Allah menjadi lebih merasuk kalbu. Kemudian kami beranjak keluar dari area bumi perkemahan itu. Sebelumnya udah disepakati bahwa sebelum pulang kami akan mampir bentar ke Pangalengan karena udah kepalang tanggung sampe di Bandung Selatan.
Pada awalnya aku sih setuju soalnya aku kira ga begitu jauh, lagian juga belum pernah ke sana. Setelah perjalanan itu ditempuh, fiuhh..kenyataan tak sesuai harapan. Tapi gapapa lah, itung-itung biar pengalaman. Tujuan utama di Pangalengan adalah mencari "sumur" (susu murni). Meskipun di kampus banyak dijual susu dari KPBS (Koperasi Peternak Bandung Selatan), namun susu itu ga murni lagi karena udah ditambahin dengan rasa coklat/stroberi dan pemanis gula. Lain halnya dengan susu yg kami cari, dimana susu itu masih murni dan aroma serta rasanya masih kuat.
Akhirnya kami berhasil menemukan sebuah kios/toko yg menawarkan susu murni. Tepat ketika itu, hujan gerimis datang. Jadi ya sekalian berteduh dari gerimis ceritanya. Sedikit perasaan kecewa muncul karena ternyata susu yg disajikan tidak sesuai pesanan. Susu itu telah dicampur dengan gula aren sebagai pemanis. Tapi tak apalah, yg penting bisa minum susu murni. Mantul!! (mantap betul)
Setelah itu, berakhirlah ekspedisi kami di Bandung Selatan. Kami pulang dengan membawa kepuasan meski rasa lelah menghampiri seluruh badan ini. Alhamdulillah...

Friday, July 14, 2006

Hidup Itu Pilihan

Jika hingga detik ini kamu merasa sudah berusaha kemana-mana, sudah mengerahkan segala daya upaya yang paling optimum menurut perasaanmu, sudah berdo’a dengan redaksi yang paling hebat, sudah menghubungi siapa saja yang menurutmu pantas dihubungi, dan ternyata hasilnya masih jauh dari yang kamu inginkan, atau bahkan sama sekali tak match, maka ada satu hal yang penting untuk dihindari dan ada satu hal yang perlu untuk dilakukan.

Satu hal yang penting untuk dihindari adalah membiarkan diri kita larut, hanyut, dan tenggelam ke dalam kesedihan meratapi nasib yang menurut perasaan kita “kok jauhnya minta ampun banget” dengan impian kita. Alasan yang perlu kita sederhanakan antara lain bahwa selain bukan hanya kita seorang saja di dunia ini yang merasakan perasaan demikian, munculnya “bad-surprise” dalam nasib kita itu adalah sesuatu yang diizinkan Tuhan untuk ada di muka bumi ini.

Karena atas izin-Nya, maka ia ada dan terjadi bukan untuk sebuah kesia-siaan belaka, melainkan ada kegunaan yang bisa dimanfaatkan, meskipun harus diakui bahwa menurut perspektif manusia, tentulah tidak ada dari kita yang menginginkannya; tidak ada yang ingin merasakannya; dan tidak ada yang ingin mengalaminya, selain juga tidak boleh mengharapkannya.

Lantas apa kegunaan itu? Sampai pada tahap ini, sering sekali kita melupakan satu hal bahwa yang dipersilahkan untuk memilih kegunaan tertentu itu adalah kita, bukan malah balik bertanya kepada dunia tentang apa gunanya atau malah memasang sikap apatis yang menolak untuk menggali kegunaan selain yang sudah kita rasakan. Penderitaan itu memang membuat manusia menderita, upset, hopeless, distress, frustasi, dan seterusnya, tetapi soal untuk apa itu akan kita gunakan, adalah pure pilihan kita.

Semua itu pilihan kita, mau digunakan untuk menghancurkan diri, atau untuk pembangkit energi. Mau dijadikan racun, atau dijadikan obat – meski obat seringkali pahit rasanya. Mau dijadikan bencana atau mau dijadikan lentera – pencerahan jalan hidup. Semua balik lagi terserah pilihan kita, manusia.

Satu hal lain lagi yang perlu kita ingat bahwa tentu saja untuk mengusahakan dan mewujudkan kegunaan positif itu lebih sulit dari pada memilih kegunaan yang negatif. Dunia ini mengajarkan bahwa untuk mendapatkan hal-hal positif, dibutuhkan inisiatif sementara untuk mendapatkan hal-hal negatif hanya dibutuhkan pengabaian dan membiarkan. Tetapi di sisi lain, dunia juga mengajarkan bahwa untuk berinisiatif, biasanya beban yang ditanggung satu ons tetapi dengan mengabaikan, beban yang kita tanggung bisa kelak menjadi satu ton.

Thursday, July 13, 2006

Jogging Membuat Otak Lebih Cerdas

Jika ingin otak lebih encer, selain harus sering-sering mengasah otak juga diiringi dengan jogging, yaitu olahraga dengan cara berjalan atau berlari-lari kecil. Para peneliti menyimpulkan bahwa sewaktu kaki menjejak ke tanah atau jalan aspal, baik konsentrasi maupun memori visual meningkat. Para sukarelawan yang diteliti itu harus menyelesaikan sesi jogging dua kali 30 menit selama sepekan dan setelah selesai ber-jogging mereka menjalani sejumlah tes yang sulit yang sifatnya mengasah otak. Dalam tes tersebut, terlihat bahwa meskipun memori para jogger terhadap angka mengalami peningkatan tipis, namun kemampuan mengingat gambar dan kemampuan umum lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tes yang bersifat visual.
Ayo mulai dari sekarang buang jauh2 rasa malas, jauhi buaian kasur, tinggalkan kehangatan selimut yg menggoda, lawan dinginnya pagi yg menusuk tulang! Tapi itu kan klo joggingnya pagi, klo milih waktu sore buat jogging berarti paginya boleh tetep tidur donk! hehe.. :)

Wednesday, July 12, 2006

Korupsi di Republik Drakula

Di Republik Drakula, para warganya tak lagi sadar apakah dia drakula atau bukan. Berbeda dengan drakula tradisional, mereka beroperasi di siang bolong, tanpa malu menyeringaikan taringnya di tempat-tempat terang, di layar televisi maupun di halaman muka koran-koran. Mereka tak takut salib, mantera maupun doa; mereka bahkan termasuk yang setia memenuhi masjid, mengunjungi gereja dan berdoa di pura. Drakula tidak hanya jahat karena mencucup darah korbannya. Dia juga menularkan penyakitnya. Drakula yang besar menjadi predator bagi drakula yang lebih kecil. Dan yang lebih kecil menularkan penyakitnya pada yang gurem, dan seterusnya dalam lindungan ''hukum rimba'' yang sempurna.

Di Republik Drakula, para penguasa melahap suap atau mengutip komisi dari lisensi monopolistik kalangan bisnisman. Mereka bahkan dengan satu atau dua cara memaksakan kolusi dan nepotisme lewat penguasaan saham perusahaan. Para pengusaha, pada gilirannya, tak mungkin memprotes. Bukan karena tak mau, mereka menikmatinya: lebih mudah buat mereka menghisap ''darah'' konsumen yang tanpa daya ditinggalkan penguasa negeri yang sudah terlebih dulu mabuk darah. Proses pendrakulaan tak berhenti di kalangan pejabat. ''Drakulanisasi'' menjalar ke profesi-profesi yang selama ini dipandang sebagai pilar-pilar moral: hakim, pengacara, ulama, pendeta, intelektual dan wartawan. Bahkan rakyat pun -- para korban -- menjadi drakula-drakula baru yang haus akan korban-korban berikutnya.

Rakyat tak hanya menonton. Mereka menunggu kesempatan untuk juga merampok kekayaan negara. Penyakit ''haus darah'' kini menyebar secepat epidemi virus AIDS. Seantero negeri tercemar. Di Republik Drakula, korupsi menyebar tanpa kendali karena setiap warga berpikir bisa menemukan peluang lebih bagus dengan membiarkan tindakan laknat itu berlangsung. Secara historis, gejala seperti ini muncul di bawah sistem tirani, dimana rakyat hanya memiliki kemungkinan kecil untuk melindungi hak-haknya. Sedemikian kecil sehingga membuat mereka tak peduli dan berpikir bahwa cara terbaik yang bisa mereka lakukan hanyalah dengan bergabung dalam perilaku korup.

Tuesday, July 11, 2006

Indonesia, Negeri Pengekspor Pasien

(Kompas, 11 Juli 2006) - Dalam sebuah survei independen yang dipublikasikan oleh Political and Economic Risk Consultancy bulan April 2003, para pekerja asing di Asia menilai, sistem perawatan kesehatan Singapura berada pada urutan ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Australia. Sedangkan tahun 2002, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganalisis bahwa sistem kesehatan Singapura adalah yang terbaik di Asia.

Wah, pantesan aja para konglomerat Indonesia rame-rame berobat ke Singapura! Bahkan konon katanya dapet paket wisata-kesehatan. Emang rumah sakit di Indonesia jelek banget?? Kayaknya ga juga deh, setidaknya ada beberapa rumah sakit yg bertaraf internasional. Dokter kita juga banyak yg lulusan luar negeri, peralatan medis juga udah canggih & modern. Studi banding ke rumah sakit luar negeri udah sering dilakukan rumah sakit Indonesia. Lalu apa dong yg salah?
Padahal kalo dipikir-pikir biayanya pasti lebih murah di Indonesia bila dibandingkan dengan rumah sakit luar negeri. Jangan2 sugesti pasien lebih kuat daripada fakta yg ada. Sugesti bahwa suntikan luar negeri lebih mujarab, sentuhan dokter luar lebih manjur, analisa bahasa Inggris lebih afdol. Haha!! Hal ini berlaku buat orang2 yg "sangat peduli" ama kesehatan. Meski hanya flu ringan langsung menjalani full medical check-up di negeri orang..
Tapi hal di atas ga berlaku kalo emang situasi yg mengharuskan perawatan di luar negeri. Harus kita akui bahwa meskipun peralatan di rumah sakit Indonesia udah canggih, tetep aja masih kalah ama yg di luar. Jadi ada beberapa kasus yg ga bisa diselesaikan di Indonesia. Nah, kalo yg ini aku sih setuju aja. Namanya juga usaha biar sembuh, tul ga?? Kalo menurutmu gimana??

Monday, July 10, 2006

Forza Italia!!

(beberapa menit setelah Fabio Grosso memastikan kemenangan Italia....)
Italia menciptakan sejarah!!! Ya, rekor buruk dalam adu penalti tidak berlaku dalam Piala Dunia 2006 kali ini. Setelah skor masih imbang dalam 120 menit, babak adu penalti memang pilihan yang harus terjadi. Bayang-bayang kegagalan dalam beberapa Piala Dunia karena adu penalti selalu menghantui Italia. Pelatih Marcello Lippi pun sangat menghindari hal ini. Tapi Prancis pun dalam keadaan yang down, setelah maestro mereka Zinedine Zidane diusir wasit akibat menanduk Marco Materazzi. Sungguh, pertandingan terakhir yang sangat menyesakkan bagi Zizou..
Dalam drama adu penalti itu, hanya tendangan David Trezeguet yang gagal. Namun, hal itu cukup untuk membawa Italia merengkuh gelar juara dunia yang keempat. Akhirnya setelah 24 tahun menanti, Piala Dunia terbang ke tanah Italia. Tentunya hal ini menjadi kado yang sangat membahagiakan bagi para pecinta sepakbola di Italia mengingat skandal memalukan yang sedang terjadi di negeri spaghetti itu. Forza Italia!!!

Sunday, July 09, 2006

Manajemen finansial anak kos

1. Buat daftar pengeluaran, dan bagi pengeluaran tersebut menjadi pengeluaran wajib dan tidak wajib. Buatlah sebuah anggaran pengeluaran bulanan, seperti contoh dibawah ini :

a. PEMASUKAN ..................................

b.PENGELUARAN WAJIB, terdiri dari :
Tabungan, biaya kost, transportasi, makan, belanja bulanan, buku & alat tulis, dan busana.
Total: ......... (sertakan target maksimal pengeluaran wajib)

c. PENGELUARAN TIDAK WAJIB, yang terdiri dari :
Telpon, warnet, beli koran, rekreasi
Total: ......... (sertakan target maksimal pengeluaran tidak wajib)
Sisa: 0

2. Gunakan sistem amplop. Caranya, ambilah amplop sebanyak jumlah pengeluaran wajib dan beri nama dengan spidol masing-masing amplop sesuai dengan nama pengeluaran wajib. Cara ini bertujuan agar tidak campur baur antara pos pengeluaran yang satu dengan yang lain. Untuk pengeluaran tidak wajib, satu amplop saja sudah cukup.

3. Karena kamu menerima uang kiriman sekaligus, maka kita juga akan mengisi amplop pos pengeluaran saat kamu menerima kiriman. Kemudian prioritas pengeluaran yang harus dibayar terlebih dahulu adalah tabungan, setelah itu kost, barulah yang lain-lain. Dengan menabung didepan maka kamu tidak akan kesulitan lagi untuk menabung bukan?

4. Untuk amplop pos tabungan, mulailah dengan jumlah Rp. 10.000, s/d Rp. 50.000,-; walaupun jumlahnya kecil, sebaiknya kamu tidak lihat dari jumlahnya, tetapi lihat dari niat kamu untuk menabung dulu. Jika sudah terbiasa, maka untuk selanjutnya akan lebih mudah untuk meningkatkan jumlah setoran tabunganya. Setorkanlah uang kamu setiap kali jumlah uang di amplop sudah mencapai Rp. 50.000,- ke tabungan kamu yang lain (rekening lain pada bank yang sama atau bank lain). Untuk itu kamu sebaiknya membuka suatu tabungan yang terpisah dari rekening tempat kamu menerima kiriman uang. Tujuannya dipisahkan adalah supaya rekening lain ini menjadi tempat investasimu, dan supaya kamu tidak tergoda untuk memakainya.

5. Jika ada anggaran pengeluaran wajib yang belum digunakan atau tidak habis untuk bulan ini, jangan dihabiskan untuk pengeluaran tidak wajib. Sebaiknya masukkan ke tabungan.

6. Pertimbangkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya dengan menjual keahlian kamu. Aku yakin bahwa sebagai mahasiswa, banyak potensi kreatifitasmu yang bisa dijual sehingga menghasilan income. Dengan demikian kamu tidak perlu sepenuhnya tergantung dari kiriman orang tua. Lagi pula sekali waktu membahagiakan orang tua dari income kamu sendiri tentu lebih membanggakan bukan?

Saturday, July 08, 2006

Compromise Effect

Sebelum beli suatu barang, pasti kita akan cari informasi barang itu. Setelah dapet informasi, misalnya kita milih salah satu perusahaan komputer dengan berbagai tipe. Model A dengan kualitas tertinggi, namun harganya juga paling mahal. Berikutnya adalah model B dengan kualitas terendah, namun harganya paling murah. Kemudian kita juga mendapatkan model C dengan kualitas dan harganya berada diantara dua model sebelumnya. Asumsikan kita tertarik untuk membeli salah satu dari tiga pilihan ini. Manakah yang akan kita pilih? Adakah kecenderungan kita untuk memilih model C? Jika jawabannya ya, maka kecenderungan ini disebut compromise effect.

Compromise effect adalah suatu fenomena perilaku konsumen untuk memilih produk atau brand yang posisinya berada di antara pilihan lain dalam suatu kelompok produk yang ingin dibeli (choice set). Dengan kata lain, compromise effect adalah kecenderungan konsumen untuk menghindari pilihan yang mempunyai atribut ekstrim (extremeness aversion), misalnya konsumen menghindari brand yang paling mahal, paling baik kualitasnya, paling cepat atau sebaliknya.

Akhir-akhir ini fenomena compromise effect sedang menjadi pusat perhatian baik peneliti maupun praktisi pemasaran. Dari sudut pandang riset, eksistensi compromise effect telah memberi pemahaman baru tentang perilaku konsumen yang tidak konsisten dengan teori dan model yang sudah ada. Bagi para praktisi pemasaran, compromise effect mempunyai implikasi yang berpengaruh dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran seperti positioning, branding, dan strategi kompetitif lainnya.

Friday, July 07, 2006

Jas Merah

JAKARTA, KOMPAS (4 Juli 2006) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintahan saat ini tidak dapat dengan mudah mencetak uang baru untuk menutupi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Oleh karena itu, untuk menutupi kebutuhan anggaran pemerintah, sumber penerimaan utama yang dapat diandalkan saat ini adalah pembayaran pajak oleh warga negara.
Lucu juga ya!! Aku jadi teringat pertanyaan seorang anak kecil yg bertanya pada ayahnya. Dengan polosnya dia bertanya, "Siapa yg membuat uang?". Ayahnya menjawab, "Yg membuat uang adalah pemerintah". Trus anak itu kembali bertanya, "Kenapa pemerintah ga buat uang yang sangat banyak lalu dibagikan ke orang2 yg masih miskin agar mereka tidak miskin lagi?". Sang Ayah bingung menjawab pertanyaan terakhir.
Tampaknya pemerintah Indonesia pernah berpikir layaknya anak kecil itu. Masih jelas dalam ingatan (waktu itu sih aku belum lahir, maksudnya ingat diceritain ama guru sejarah gitu..) perekonomian Indonesia sempet collaps akibat kebijakan pemerintah yang kekanak-kanakan. Waktu itu pemerintah mencetak uang dengan jumlah yang sangat banyak sehingga inflasi naik tak terkendali. Bahkan nilai mata uang Rupiah sempet mengalami "pemotongan" dari Seribu Rupiah (Rp1000) menjadi Satu Rupiah (Rp1)!!
Sebaiknya pemerintah sekarang tidak kembali melakukan tindakan bodoh seperti masa lampau. Kalo boleh ambil slogan dari Bung Karno "Jas Merah": Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah. Atau ada juga pepatah yang berbunyi: "Hanya orang bodoh yang terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali". Nah, makanye kita tunggu aja aksi duet maut Sri Mulyani-Boediono dalam menjalankan tugasnya..

Child Exploitation Tracking System

Internet..kamu pasti udah sering denger kata ini. Kamu juga pasti sebagian besar udah pernah menggunakan internet. Tapi apakah kamu tahu tentang internet itu sendiri? Atau kamu hanya tahu email, chatting, dan friendster doang?? Sebenernya ibarat pisau bermata dua, internet bisa jadi bermanfaat tapi tak menutup kemungkinan digunakan juga untuk hal-hal negatif. Seperti halnya yg diupayakan oleh Polri beberapa waktu yg lalu.
Untuk memerangi kejahatan eksploitasi anak secara online, Polri memanfaatkan sistem perangkat global atau Child Exploitation Tracking System (CETS). Dengan sistem ini, aparat kepolisian dapat berbagi dan menganalisa informasi secara internasional untuk melacak para predator anak yang bekerja di internet.
Wah..kejahatan online dibasmi dengan operasi online juga. Bakalan seru tuch! Kita tunggu aja, kira2 siapa yg bakal memenangkan "pertarungan" ini. Yang jelas, upaya Polri ini cukup membanggakan Indonesia. Dengan peluncuran ini, Indonesia menjadi negara pertama di Asia, dan kedua di dunia yang menggunakan sistem CETS. CETS dikembangkan oleh Kepolisian Kanada dan Microsoft. Mantap kan!!
Sebagai bagian dari program pelatihan instruktur untuk memahami sistem CETS, beberapa pejabat Polri pada bulan Februari 2006 telah melakukan kunjungan pengenalan dan pelatihan ke kantor pusat Kepolisian Toronto untuk mengetahui bagaimana CETS dikembangkan dan digunakan untuk melacak para predator anak online di Kanada dan di seluruh dunia. Hayo Pak Polisi bisa ngerti sistem itu ga?? Jangan2 kunjungan itu cuma jadi ajang jalan2 aja?? Percuma aja pake sistem canggih tapi ga ada SDM Indonesia yg bs handle!! Masa mo pake tenaga asing trus??

Thursday, July 06, 2006

Kejutan Prancis

Persoalan mental kembali berbicara di Piala Dunia 2006 kali ini. Terbukti dengan tidak adanya kejutan berarti dari tim-tim debutan mulai dari babak penyisihan grup. Tim-tim yang diramalkan akan menjadi kuda hitam pun, ternyata tak mampu bertahan dari terkaman tim raksasa. Padahal kalo dilihat dari sisi teknis sebenernya mereka (tim debutan & kuda hitam) punya potensi untuk berbicara banyak di Germany 2006. Dari beberapa pertandingan yg kutonton, terlihat kematangan pemain & strategi pelatih sangat berperan.
Bukti sahih adalah dengan tumbangnya Spanyol yang mempunyai materi pemain lengkap dan sangat impresif dengan menjadi juara di grupnya. Tapi di babak perdelapan final, mereka dikalahkan oleh Prancis yang sebelumnya kurang diperhitungkan. Kecepatan Spanyol diredam oleh pengalaman Prancis. Tak hanya puas sampai disitu, Prancis kembali menghancurkan harapan Brasil untuk meraih juara dunia yg keenam dengan kemenagan tipis 1-0 di perempat final. Apa yg salah dengan Brasil?Kurang apa tim Samba?Itu kalo kita melihat dari satu sisi. Kalo dari sisi lain, akan timbul pertanyaan : Apa yg menyebabkan Prancis bisa seperti itu?Apa kelebihan mereka dibanding yg lain?
Setelah hadangan Brasil dilewati, Prancis dibuai euforia kemenangan layaknya telah menjadi juara. Media & pengamat memuji penampilan mereka. Sekarang Prancis kembali diunggulkan kembali. Akan tetapi pelatih Domenech takut terbuai dengan kemenangan itu, sampai-sampai dirinya & para pemain diharuskan untuk tidak melihat televisi, tidak membaca koran, maupun mematikan ponselnya. Kekhawatiran Domenech tidak terbukti. Di semifinal, Prancis memantapkan jalan ke final dengan gol tunggal Zidane lewat titik penalti ke gawang Portugal. Prancis yang dihuni banyak pemain uzur, ternyata membuktikan bahwa mental & pengalaman mereka sebagai Juara Dunia 1998 & Juara Eropa 2000 mampu mengalahkan kecepatan & determinasi tim-tim lain yang mengandalkan pemain muda.

Wednesday, July 05, 2006

Sekilas tentang Barcode

Barcode (kode baris) merupakan kode yang dapat dibaca komputer, terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) yang mempresentasikan karakter alphanumerik. Di awal perkembangannya, dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi, saat ini sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis koleksi buku perpustakaan.Kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum, ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil.. Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah sehingga pengguna (operator) hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat membaca informasi/data dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi.

Jadi Relawan?

Kondisi di Yogyakarta dan Jawa Tengah saat ini sungguh memilukan. Siapa pun pasti ingin membantu meringankan penderitaan para korban gempa itu dengan menggalang dana maupun jadi relawan.

Satu minggu setelah terjadinya gempa, situasi dan kondisi Yogyakarta dan sekitarnya bisa dibilang masih dalam keadaan darurat. Korban yang luka-luka dirawat di tenda-tenda darurat karena rumah sakit tak mampu menampung semua korban. Posko-posko bantuan didirikan di daerah-daerah yang terkena bencana untuk mendistribusikan bahan makanan dan obat-obatan untuk para korban. Semua harus dilakukan dengan cepat.

Untuk saat ini, biarkan deh mereka yang sudah punya pengalaman dan keahlian khusus menangani korban bencana yang berada di sana. Kita bisa membantu mereka dari jauh dengan mengumpulkan dan menyalurkan bantuan dari kota kita masing-masing.

Kalau ingin mengirimkan bantuan berupa barang, pastikan dulu barang apa saja yang diperlukan. Jangan sampai mereka butuh pakaian dalam, tapi yang dikirim malah topi. Ngeselin, kan?

Untuk memastikannya, kita bisa menghubungi posko-posko bantuan di Yogyakarta. Tanyakan pada petugas di sana barang-barang apa saja yang paling dibutuhkan para korban. Biasanya sih, dalam keadaan darurat, selain makanan, pakaian, dan obat-obatan, yang dibutuhkan para korban itu perlengkapan praktis. Misalnya tenda, senter, batu baterai, alas tidur, dan sebagainya.

Monday, July 03, 2006

Pemahaman Hidup

Pemahaman kamu (maksudnye: cara memandang dan mengerti akan segala sesuatu) adalah garis pembatas yg membentuk sebuah pigura di mana kamu berada di dalamnya. Ruangan yang diluar garis pembatas tersebut adalah dunia dan isinya (bingung ya?). Bagaimana kamu memahami segala sesuatu tergantung sepenuhnya dengan ukuran pigura tersebut dibuat (tambah bingung neh!). Keterbatasan yang kamu pahami sebagai takdir atau bukan takdir pada prakteknya lebih mengisyaratkan adanya keterbatasan anda memahami sesuatu yang anda ciptakan sendiri (pusiing coy!). Ketika pemahaman menyeluruh sudah kamu dapatkan, maka secara otomatis keterbatasan tersebut hilang (masak seh??). Tentu keterbatasan yang dimaksud adalah keterbatasan dalam konteks kemanusiaan-duniawi (iya to?). Ketika pemahaman sudah kamu miliki, maka tugas anda adalah menentukan pilihan, bukan ditentukan (ok bozz!).

(Bagi yg belom nyambung, pelan2 aja bacanya. Sante aja, ga usah keburu napsu. Yuuukk..)

Memahami bagaimana dunia dan isinya ini bekerja memiliki implikasi langsung pada situasi konkrit tertentu di dalam hidup kamu, terutama berhubungan dengan kemajuan dan kemunduran atau kesuksesan dan kegagalan. Oleh karena itu pemahaman perlu disempurnakan atau didinamiskan menurut perkembangan situasi yang kamu hadapi. Kuncinya adalah menerima perubahan dunia dari satu titik ke titik berikutnya sebagai materi untuk mengembangkan diri alias memperluas ukuran piguramu.

(Gimana neh? Udah pada konek belom? Kalo belom, bacanya diulangi aja. Kalo udah konek, boleh lanjut ke bawah....)

Alasannya sangat mendasar ketika pemahaman kamu tentang obyek kehidupan ini stagnant sementara realitas eksternal dinamis maka pemahaman kamu mandul alias tidak bekerja menciptakan kemajuan melainkan jalan di tempat. Dari sinilah awal dari semua yang kamu namakan problem, yaitu ketika pemahaman konseptual tidak lagi sejalan dengan realitas eksternal. Gap tersebut menciptakan sikap yang membenarkan kenyataan secara pasif atau sikap menyatakan kebenaran yang bertentangan dengan kebenaran lain.
Dalam rangka menciptakan pemahaman yang sinergis dengan perkembangan situasi, maka terlebih dahulu anda perlu memahami dari mana pemahaman hidup kamu diciptakan. Dengan mengetahui sumber-sumber pemahaman dan memahami bagaimana cara kerjanya, maka jalan untuk mengauditnya akan terbuka lebar.

(Fiiuhh..akhirnya selese juga bacanya. Moga bermanfaat buat kamu semua. Ciaoo..)

Selayang Pandang

  • Namaku Sony Kisyono
  • Asal Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
  • Lahir di Semarang 21 tahun yang lalu, bocah kecil itu kini sudah tumbuh dewasa. Berbekal ilmu yang didapatnya dari SD Sompok 02, SLTP 2, dan SMA 3 (semuanya di Semarang), sekarang ia merantau mencari ilmu & pengalaman di Bandung atau lebih tepatnya di Kampus Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Profil lengkap

Pesan Kesan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Google Docs & Spreadsheets -- Web word processing and spreadsheets. Edit this page (if you have permission) | Report spam