Wednesday, August 30, 2006

Kesadaran Learning

Learning bisa kita artikan sebagai serangkaian usaha yang kita lakukan untuk meraih apa yang kita inginkan dengan menggunakan sumberdaya yang sudah ada berdasarkan keadaan-kontekstual kita secara berproses. Merujuk pada arti seperti ini, ada beberapa pemikiran yang bisa kita jadikan sebagai rujukan:
Pertama, kalau kita menginginkan menjadi orang yang selalu termotivasi, maka yang harus kita lakukan adalah selalu memotivasi diri. Tidak bisa menyerahkan tanggung jawab memotivasi diri ini kepada lembaga training. Kita butuh training yang dapat memotivasi kita tetapi kita tidak bisa mengandalkannya.
Motivasi itu bisa diibaratkan seperti mandi. Tidak cukup kita hanya mandi sekali. Setelah mandi kita bersih dan ketika nanti kotor lagi, butuh mandi lagi. Sama juga seperti makan. Pengalaman Peter Davis mengatakan, “Motivasi merupakan makanan bagi otak kita. Tidak cukup kita hanya memberikan makan sekali. Otak kita membutuhkan makan secara terus menerus dan teratur.”
Kedua, memotivasi diri tidak bisa dilakukan dengan hanya memotivasi diri, dibutuhkan sesuatu yang dapat memotivasi kita. Karena itu, ciptakan sesuatu yang hendak anda raih agar anda termotivasi. Sesuatu yang ingin anda raih ini dalam bahasa yang lebih umum disebut tujuan (goal). Kata Charles Schwabb, jika seseorang sudah memiliki tujuan yang jelas, orang itu akan lupa makan paginya.
Kesadaran usaha dan tujuan (mencapai keinginan) adalah dua poin mendasar yang bisa dikiaskan pada hal-hal lain. Training spiritualitas tidak bisa membuat kesalehan anda meningkat. Kalaupun ya, itu hanya sementara. Untuk membuatnya menjadi langgeng, harus ada kesadaran berusaha. Di samping itu, dibutuhkan tujuan hidup yang dinamis. Sulit kita men-sholeh-kan diri dengan hanya men-sholeh-kan. Harus ada tujuan yang hendak kita capai. Dengan begitu, karakter kita terbentuk seiring dengan proses.
Ketiga, perlu disesuaikan materi training dengan keadaan personal / keadaan-kontekstual. Artinya apa? Artinya, menerapkan materi-materi training dalam kehidupan kita setelah kita meninggalkan ruangan training beberapa minggu atau beberapa bulan butuh semacam adaptasi dengan keadaan kita.
Saya ingin memberi contoh, misalnya saja motivasi dan tujuan. Di atas saya singgung bahwa agar kita selalu termotivasi, maka dibutuhkan tujuan hidup atau sasaran. Tapi di sini perlu dicatat bahwa tujuan atau sasaran itu tidak sembarang tujuan. Tujuan yang bisa memotivasi diri kita adalah tujuan yang benar-benar cocok atau klop dengan keadaan personal kita hari ini. Tetap saja perlu penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Ada ungkapan yang patut direnungkan. Ungkapan itu mengatakan: “training is general but learning is personal”.
Keempat, perlu ada kesadaran menaati proses. Materi yang disampaikan oleh trainer kepada kita adalah materi yang berbentuk pengetahuan, wawasan, pemikiran, dan sebangsanya. Kemampuan pengetahuan ini dalam menghasilkan prilaku secara langsung, amatlah kecil. Agar bisa menghasilkan prilaku yang kontinyu atau kebiasaan, umumnya harus melewati jalur yang bernama kesadaran berproses (transformasi diri). Kata, Dietrich Bonhoeffer,“Tindakan tidak lahir dari pemikiran tetapi lahir dari kesediaan untuk bertanggung jawab.”
Kelima, menggunakan sumberdaya yang sudah ada. Yang disebut menjalani proses pembelajaran itu adalah ketika kita ingin memperbaiki diri tanpa harus menunggu datangnya keadaan ideal. Atau, menjadikan datangnya keadaan ideal sebagai syarat untuk memperbaiki diri. Saya melihat ini yang kerap menjebak kita. Kita ingin memacu diri tetapi menunggu kalau gaji naik, menunggu kalau lingkungan kerja sudah bagus, dan seterusnya.
Jika kita berpikir semacam itu, masalahnya bukan soal benar atau salah. Masalahnya adalah, kebiasaan menunggu atau menjadikan faktor eksternal sebagai syarat, akan berpotensi membuat proses pembelajaran di dalam diri kita mandek. Dan kalau sudah mandek, setan gampang menggoda kita untuk menikmati kemalasan, menuding ke pihak lain sebagai pembenar atas kemalasan kita, dan seterusnya. Be careful!

Tuesday, August 29, 2006

Renungan

"Segala sesuatu tidak akan terjadi kecuali atas kehendak Allah SWT."

Kalau saja kita mampu memegang dan memahami prinsip ini, maka kita tidak akan pernah merasakan gundah dan gelisah dalam manjalani hidup.Tidak akan pernah merasakan beban menindih.Sebagai bagian dari satu episode sandiwara kehidupan, sesungguhnya kita telah di pegangi skenario yang telah Allah siapkan jauh hari sebelum kita dilahirkan ke dunia ini.

Maka tugas kita hanya mengikuti alur kisah (taqdir) yang telah Allah gariskan di dalam skenario tersebut.Tak perlu terlalu jauh larut dalam kesedihan dan tidak lupa diri dalam kebahagiaan.

Sedih dan gembira akan datang bergiliran, seperti halnya siang dan malam hari.Allah SWT telah memilihkan peran yang terbaik dan paling sesuai untuk kita mainkan.Dan Dialah Sutradara paling handal yang tak tertandingi..

Bertawakal selalu kepada Allah merupakan cara paling bijak dalam menjalani kehidupan ini.Mintalah kepada Allah apabila kita tidak menginginkan peran kita hari ini, karena hanya Allah yang bisa melakukannya dengan kekuatan do'a dari hamba-hambanya yang ikhlas.

Laa haula wa laa quwwatta illa billah....

Wednesday, August 23, 2006

Keep Going!

"Orang lain bisa menghentikan anda untuk sementara, tetapi andalah satu-satunya orang yang bisa menghentikan diri anda secara permanen."
Tatkala kita baru saja membuat keputusan, apapun itu, entah mengapa tiba-tiba saja muncul banyak hal tak terduga. Ambil contoh dalam menjalankan usaha. Entah darimana datangnya, berbagai hambatan dan rintangan datang bertubi-tubi. Begitulah memang, setiap keputusan akan selalu diiringi distraction atau hambatan.
Kadang-kadang hambatan itu tidak akan tampak sebagai hambatan, bahkan bisa jadi ia datang dalam rupa sebuah peluang. Kalau tidak pandai menanganinya kita pun terlarut pada "peluang" itu dan akhirnya nggak jadi menjalankan rencana matang yang sudah kita tetapkan. Lalu waktu pun berakhir, dan kita pun menghibur diri atas kegagalan demi kegagalan.
Oleh sebab itu perlu sekali kita memahami bahwa setiap kita sudah mengambil keputusan, kita harus tahu bahwa mulai hari itu pekerjaan kita adalah menyelesaikan masalah, mengatasi hambatan, dan melanjutkan perjalanan. Kalau ini kita sadari, jauh lebih enjoy dan tidak kaget. Begitulah memang sunnatullah-Nya, track itu pasti kita lalui. You are on the right track. Anda berada dalam jalan normal (lazim).
Sebetulnya tidak ada orang yang betul-betul gagal, yang ada hanya orang yang terlalu cepat berhenti, sebelum sampai ke puncak harapan sukses yang ia cita-citakan. Sebagian besar kisah kegagalan adalah kisah orang-orang yang menyerah sebelum waktunya.
Ini memang masalah sikap. SIKAP kita pasti akan mengiringi TINDAKAN kita. Tetapi jangan lupa, Sikap adalah sebuah pilihan. Kerapkali sikap kita merupakan satu-satunya perbedaan antara sukses dan kegagalan Oleh sebab itu mari kita terus bertahan untuk memilih sikap "keep going". Jalan terus…!

Monday, August 21, 2006

Sang Maha Tahu

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya
sia-sia.. Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Allah SWT sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja... Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk
menelepon... Allah SWT selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak
berbuat apa lagi... Allah SWT punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah SWT dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Allah SWT sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap
syukur... Allah SWT telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Allah SWT telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
Allah SWT Tahu ......

(sumber: milis ghiroh 2003)

Selayang Pandang

  • Namaku Sony Kisyono
  • Asal Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
  • Lahir di Semarang 21 tahun yang lalu, bocah kecil itu kini sudah tumbuh dewasa. Berbekal ilmu yang didapatnya dari SD Sompok 02, SLTP 2, dan SMA 3 (semuanya di Semarang), sekarang ia merantau mencari ilmu & pengalaman di Bandung atau lebih tepatnya di Kampus Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Profil lengkap

Pesan Kesan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Google Docs & Spreadsheets -- Web word processing and spreadsheets. Edit this page (if you have permission) | Report spam