« Home | Sekolah Anti Korupsi ITB » | Tarbiyatul Aulad » | Akhirnya UAS selesai.. » | Achtung!! » | Seburuk-Buruk Manusia » | Manajemen Emosi » | Permata Kehidupan » | Pluto Bukan Planet Lagi » | Kesadaran Learning » | Renungan »

Road to Curug Siliwangi (Part 2)

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, kemaren pejuang BEM yang cowok akan kembali berpetualang di alam bebas. Petualangan kali ini meneruskan petualangan sebelumnya yang gagal mencapai tujuan awal yaitu Curug Siliwangi. Pada saat itu, sebenernya kita udah cukup jauh & berada cukup tinggi setelah sekian lama mendaki. Akan tetapi, rute yang salah membuat kami belum bisa menemukan curug (air terjun,red). Hal itu membuat kami masih penasaran akan keberadaan curug dan berniat akan kembali mencoba mendaki kembali di lain waktu. Kesempatan itu akhirnya datang juga. Setelah menjalani UAS yang cukup menguras pikiran, kami sepakat untuk melanjutkan petualangan.
Pada awalnya, kami berencana untuk menginap di Gunung Puntang. Tapi karena sesuatu hal, rencana itu dipersingkat menjadi hanya satu hari saja. Jumlah yang berangkat mencapai 7 orang dengan 4 motor. Sebelum berangkat, kami sempet kebingungan mencari kamera untuk mengabadikan momen bersejarah ini (bagi kami dan penggemar kami,hehe..). Kami berhasil meminjam kamera (lebih tepatnya HP berkamera) dari seorang temen. Akhirnya berangkatlah kami ke tempat tujuan. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih satu jam, cuaca sangat bersahabat karena tidak terlalu panas. Setelah sampai di tempat tujuan, kami langsung memulai petualangan dengan memarkir motor (iya donk, masa motornya dibawa?).
Abis itu kami foto dulu biar ntar kliatan "before-after pendakian" gitu, lalu langsung mulai mendaki dengan rute yang sama seperti petualangan sebelumnya. Tapi ada yang mengusulkan rute lain, sapa tau dengan rute baru kami bisa menemukan curug yang kami tuju. Rute yang kami pilih adalah dengan menyusuri sungai berbatu dengan arus yang tidak begitu deras. Meskipun sebenarnya rute ini lebih jauh, kami merasa lebih enjoy karena bisa sambil maen air. Apalagi ada salah satu temen yang pengen banget mandi, kebetulan kami emang udah bawa baju untuk cadangan kalo basah. Eh bukan cadangan ding, tapi emang sengaja pengen basah. Ternyata menyenangkan sekali penyusuran ini, kami meloncat kesana kemari mencari pijakan batu.
Di tengah perjalanan, kami juga berfoto ria dengan guyuran air yang membasahi tubuh. Mirip kaya anak kampung (Tukul bilang: wong ndeso!) yang lagi maen di sungai. Sisi kekanak-kanakan kami muncul dengan sendirinya, sangat wajar karena suasana emang sangat menyenangkan & dipenuhi tawa riang. Ada yang berenang, ciprat-cipratan air, dan kentut (abis bau sih,hehe..). Setelah lama menyusuri sungai, kami sadar waktu berlalu dengan cepat. Kami pun memutuskan untuk solat dengan alas jas hujan dan beratapkan langit, what a wonderful moment! Selesai solat kami terpaksa tidak melanjutkan perjalanan karena sepertinya langit semakin mendung. Kami memutuskan untuk kembali, maski lagi-lagi curug belum berhasil ditemukan.
Ternyata dugaan kami benar, setelah sampai di bawah turunlah hujan. Kami menyempatkan untuk ganti baju dan solat di mushola. Dengan berlindung pada jas hujan yang dibawa, akhirnya kami memberanikan diri untuk pulang. Petualangan yang belum berhasil, tapi sungguh mengesankan. Wahai curug, kami tidak akan menyerah untuk bisa menemukanmu...

Selayang Pandang

  • Namaku Sony Kisyono
  • Asal Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
  • Lahir di Semarang 21 tahun yang lalu, bocah kecil itu kini sudah tumbuh dewasa. Berbekal ilmu yang didapatnya dari SD Sompok 02, SLTP 2, dan SMA 3 (semuanya di Semarang), sekarang ia merantau mencari ilmu & pengalaman di Bandung atau lebih tepatnya di Kampus Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Profil lengkap

Pesan Kesan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Google Docs & Spreadsheets -- Web word processing and spreadsheets. Edit this page (if you have permission) | Report spam